Sejarah tentang Sushi
Kebiasaan mengawetkan ikan dengan beras dan cuka berasal dari pegunungan Asia tenggara. Istilah sushi secara harfiah berarti itu (berasa) masam. Menggambarkan proses fermentasi yang dikemas didalam nasi terdapat cuka yang dihasilkan dari fermentasi nasi menguraikan asam amino dari daging ikan.
gambar dari /food.detik.com/read/2015/12/07/141143/3089765/297/jepang-promosikan-sushi-fermentasi-ke-thailand-dan-malaysia
Sebelum zaman edo, Sebagian besar sushi dikenal dijepang ialah jenis oshizushi (yang dibentuk dengan detekan di dalam wadah kayu). Jaman dahulu 1 porsi sushi setara dengan 9 porsi sushi jaman sekarang atau 18 kepal sushi. satu porsi sushi yaitu ikkanzushi mempunyai neta dari 9 jenis makanan laut atau lebih
Jaman periode edo akhir, sushi dikenal dengan nigirizushi yang ukurannya lebih kecil agar mudah di santap. Ahli sushi yang bernama Hanaya Yohei membuat sushi jenis baru yang sekarang disebut edomaezushi. namun ukurannya terlalu besar dan pada masa itu proses pendinginan masih kurang efektif dan akhirnya ikan yang diambil dari lau wajib diolah terlebih dahulu sebelum dibuat menjadi sushi
Sampai tahun 1970-an sushi masih menjadi makanan mahal. biasanyadi Jepang hanya makan sushi untuk merayakan acara-acara khusus, dan terbatas sekali sushi pesan-antar. Oleh-oleh yang dibawa untuk menyogok istri yang menunggu di rumah adalah sushi. Walaupun rumah makan kaitenzushi yang pertama sudah dibuka tahun 1958 di Osaka, penyebarannya ke -daerah lain di Jepang memakan waktu lama. Makan sushi sebagai acara keluarga terwujud pada tahun 1980-an dengan meluasnya rumah makan kaitenzushi.
Komentar
Posting Komentar